Senin, 21 November 2011

Sejarah Hubungan Internasional Sejarah Hubungan Internasional

Sejarah Hubungan Internasional

08 Jun 2011 Leave a Comment

by wulandecassiopeian in Uncategorized

Perang Dunia I (1914-1918)

Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya PD I, di antaranya adalah :

Terjadinya kemajuan industri

Kemajuan industri yang terjadi di Eropa menyebabkan masing-masing negara di Eropa ingin memajukan industri masing-masing negaranya. Hal ini menimbulkan persaingan di antara negara-negara Eropa tersebut.

Politik kolonialisme dan imperialisme

Kemajuan industry yang terjadi di Eropa tersebut menyebabkan negara-negara Eropa berusaha mencari wilayah jajahan yang luas untuk mengambil bahan mentah produksi dan daerah pemasaran hasil produksinya serta mencari tempat penanaman modal. Hal inilah yang melatarbelakangi timbulnya kolonialisme dan imperialisme.

Politik mencari kawan

Keadaan politik yang menegang mendorong negara-negara untuk mencari kawan untuk menghadapi lawan karena adanya kekhawatiran terjadinya perang secara tiba-tiba. Di kawasan Eropa terbagi menjadi dua blok yaitu Triple Alliance pada tahun 1882 yang terdiri dari negara Jerman, Austria-Hungaria dan Italia dan Triple Entente pada tahun 1907 yang terdiri dari negara Perancis, Inggris dan Rusia.

Perlombaan senjata (Arm race)

Karena ketegangan politik yang terjadi masing-masing negara meningkatkan persenjataannya untuk mempersiapkan perang.

Terbunuhnya Putra Mahkota Austria

Putra Mahkota Austria, Francis Ferdinand, di bunuh oleh Gavrilo Princip (anggota gerakan Serbia Raya) di Sarajevo pada tanggal 28 Juni 1914. Kejadian ini telah menyulut meletusnya PD I. Karena peristiwa inilah terjadi ;

ü Pengumuman Perang oleh Jerman kepada Rusia pada tanggal 1 Agustus 1914

ü Perancis melancarkan serangan kepada Jerman pada tanggal 3 Agustus 1914

ü Inggris menyerang Jerman pada tanggal 14 Agustus 1914

Ilustrasi yang menggambarkan terjadinya Perang Dunia I :

Negara-negara yang terlibat dalam PD I terkelompok dalam dua pihak yaitu ;
Pihak Sentral (Blok Jerman) yang terdiri dari negara Jerman, Turki, Bulgaria, dan Austria-Hongaria.
Pihak Sekutu(blok Perancis) yang terdiri dari 23 negara, beberapa di antaranya adalah Perancis, Rusia, Inggris, Italia, Amerika Serikat, Serbia, Belgia, Rumania, Yunani, Portugal, Jepang, dan lain-lain.
Wilayah peperangan (front) di Eropa semasa PD I :
Front Barat, Jerman menduduki Belgia dan Perancis. Namun, Perancis berhasil memukul mundur Jerman dalam Pernag di tepi Sungai Marne. Jerman mengumumkan “Pernag Parit” di Vedum namun, Prancis tetap dapat memukul mundur Jerman.
Front Timur, Jerman berhasil memukul mundur Rusia di dekat Danau Masuri tetapi akhirnya Rusia dan Jerman membuat perjanjian perdamaian di Brest Litowsk.
Front Italia, Italia dikalahkan oleh Jerman
Front Balkan, awalnya Jerman mengalami kemenangan. Rumania dan Serbia menyerah terlebih dahulu kepada Jerman. Inggris menyerang Dardanella, tetapi dalam pertempuran di Gallipolli, Inggris berhasil dikalahkan oleh Turki. Akhirnya Inggris mundur dari Turki ke Yunani. Inggris menghantam Bulgaria dan menyerah tahun 1918. Kemudian Turki diserang oleh Inggris dari daerah Arabia, Palestina, dan Irak. Turki menyerah pada tahun 1918.
Front laut, terjadi di Jutland antara pihak Inggris dengan Jerman. Jerman mengumumkan perang kapal selam tak terbatas. Semua kapal yang dianggap musuh oleh Jerman ditembak.



Akhir dari PD I (11 November 1918) disebabkan oleh Jerman dipaksa menyerah pada tahun 1918. Pada saat itu Jerman menghadapi dua serangan sekaligus yaitu serangan dari sekutu dan pemberontakan dari kaum komunis. Setelah PD I berakhir diadakan perjanjian-perjanjian damai antara negara-negara yang melakukan perang, yaitu :

1. Perjanjian Versailles (28 Juni 1918) antara pihak Jerman dengan Sekutu;

2. Perjanjian St. Germain (10 November 1919) antara Sekutu dengan Austria;

3. Perjanjian Neuilly (27 November 1919) antara pihak Sekutu dengan Bulgaria;

4. Perjanjian Trianon (4 Juni 1920) antara Sekutu dengan Hongaria;

5. Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920) antara Sekutu dengan Turki.





PD I yang terjadi memberikan dampak bagi negara-negara yang berperang maupun bagi negara-negara di dunia, antara lain :

Membawa perubahan dan kehancuran baik bagi negara-negara yang menang maupun yang kalah;
Munculnya sistem baru yaitu sistem demokrasi dan diktatorisme seperti Fasisme Mussolini (Italia), Nazi Hitler (Jerman), Nasionalisme Etatisme (Turki) dan Diktator Proletariat (Rusia);
Egoisme ekonomi negara-negara yang menang dalam perang saling berebut dalam menuntut ganti rugi;
Timbul paham-paham politik ekonomi di antaranya komunisme (Rusia), Fasisme (Italia), Nazi (Jerman), Etatisme (Turki).
Berdirinya Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations)

Terbentuknya LBB didasari atas timbulnya kesadaran manusia untuk membentuk suatu badan perdamaian dunia akibat kehancuran yang ditimbulkan setalah PD I. LBB dibentuk oleh usulan Wilson yang disampaikan pada tanggal 18 Januari 1918, sehingga kemudian LBB berdiri pada 20 Januari 1919 di Versailes, Perancis. Tujuan dari dibentuknya LBB ini adalah :

Menjamin perdamaian dunia;
Melenyapkan perang;
Diplomasi terbuka;
Menaati hukum dan perjanjian internasional.

Adapun Badan-badan organisasi LBB ini yaitu :

Sidang Umum;
Dewan Keamanan;
Sekretariat tetap dan;
Organisasi-organisasi tambahan yang terdiri atas panitia-panitia ekonomi, keuangan, teknik, kesehatan, mandate, ilmu pengetahuan dan perhubungan.

Namun LBB gagal menjalankan fungsinya karena hal-hal berikut :

Tidak adanya peraturan-peraturan yang mengikat dan semuanya dilakukan secara sukarela;
Tidak mempunyai alat kekuasaan yang nyata untuk menindak setiap negara yang melanggar;
Terlalu lemah terhadap negara-negara besar;
Adanya pergeseran tujuan dari masalah perdamaian ke masalah politik.



Karena kegagalannya itu pada tahun 1945 Liga bangsa-bangsa diganti menjadi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atau United Nations Organization (UNO) pada tanggal 24 Oktober 1945 di San Fransisco, Amerika Serikat.

Perang Dunia II (1939-1945)

Sebab-sebab umum terjadinya PD II antara lain:

Kekacauan dalam bidang ekonomi
Munculnya politik aliansi (politik mencari kawan)
Munculnya paham ultranasionalisme (nasionalisme yang berlebihan)
Kegagalan Liga Bangsa-bangsa dalam menjalankan tugasnya
Jerman tidak mengakui lagi perjanjian Versailles

Sebab-sebab khusus terjadinya PD II antara lain:

1 September 1939, Jerman menyerang Polandia melanggar perjanjian Versailles sehingga meletuslah Perang Dunia II
3 September 1939, Inggris dan Perancis (sekutu) mengumumkan perang kepada Jerman. Sekutu mendapat bantuan dari Amerika Serikat (bantuan tentara, perlengkapan, dan persenjataan).
8 Desember 1941, Pearl Harbour diserang Jepang dan pada 9 Desember 1941 Amerika Serikat mengumumkan perang kepada Jepang.
11 Desember 1941 Jerman dan Italia mengumumkan perang kepada Amerika Serikat sehingga perang meletus dan meliputi seluruh dunia.

Ilustrasi yang menggambarkan terjadinya Perang Dunia I :

1. Periode Permulaan (1939-1942)

ü 1 September 1939, Jerman menyerbu Polandia dan Polandia dibagi menjadi Jerman dan Rusia

ü Tahun 1940, Jerman menyerbu dan menduduki Denmark, Norwegia, Belanda, Belgia, Luxemburg

ü 10 Juni 1940, Italia mengumumkan perang dan menyerbu Perancis

ü Paris jatuh ke tangan Jerman (13 Juni 1940)

ü 27 September 1940, Jerman, Italia, dan Jepang bersatu dalam perjanjian Tiga negara dengan membentuk poros Roma-Berlin-Tokyo

ü 13 April 1941, Rusia dan Jerman mengadakan perjanjian non agresi (tidak saling menyerang)

ü Tentara Jerman menyerbu Balkan sampai ke Pulau Kreta. Rumania dan Bulgaria memihak kepada Jerman. Tentara Italia dipukul mundur di Afrika bagian utara oleh Inggris. Tentara Jerman di bawah Erwin Rommel menyerbu Afrika.

ü Jerman menyerbu Rusia (22 Juni 1941), Inggris menang dalam The Battle of Britain.

ü Jepang menyerang Pearl Habour (7 Desember 1941) dan membuka Perang Pasifik





2. Turning Poin/titik balik (1942)

ü Jepang kalah dalam pertempuran laut karang melawan Sekutu (Inggris dan Amerika Serikat) pada tanggal 7 Mei 1942

ü Jerman dipukul mundur di el-alamein di muka Alexandria oleh Jenderal Montgomery (12 November 1942)

3. Periode Terakhir (1943-1945)

ü Italia diserbu oleh Sekutu dan terpaksa menyerah (1 Mei 1944)

ü 19 November 1942, Jerman kalah di Stalingrad, Jerman keluar dari Rusia. Kemudian Rusia menyerbu ke Balkan dan Polandia. 24 Agustus 1944 Rumania menyerah kepada Rusia diikuti Bulgaria 8 September 1944. Yugoslavia dibebaskan dan Hungaria menyerah kepada Rusia tanggal 13 Februari 1945.

ü 6 Juni 1944, tentara Amerika Serikat dan Inggris menyerbu Normandia (Perancis). 24 Agustus 1944, Perancis berhasil direbut, Belgia dibebaskan tanggal 2 September 1944. Kemudian Amerika langsung menyerbu Jerman.

ü Jerman menyerah tanggal 7 Mei 1945. Tentara Rusia menyerbu Berlin dan ketika pertempuran dalam kota, Hitler bunuh diri. Berlin jatuh ke tangan Rusia tanggal 1 Mei 1945, sedangkan tentara gabungan Amerika Serikat, inggris, dan Perancis tiba di Sungai Elbe, waktu Jerman menyerah tanggal 7 Mei 1945.

ü 6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota Nagasaki. 8 Agustus 1945 Rusia menduduki Manchuria dan Korea. Akhirnya, pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu.



PD II diakhiri dengan disepakatinya berbagai perjanjian perdamaian, antara lain :

Konferensi Postdam (2 Agustus 1945) antara Jerman dengan Sekutu
Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Jepang (1945 di Jepang)
Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Italia (1945 di Paris)
Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Austria (1945 di Austria)
Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Hongaria, Burgaria, Rumania, Finlandia ditentukan di Paris tahun 1945

Sedangkan konferensi-konferensi yang diselenggrakan selama Perang Dunia II baik mengenai siasat Perang maupun perdamaian dunia antara lain :



ü Konferensi Atlantik (14 Agustus 1941)

ü Konferensi Casablanca (Januari 1943)

ü Konferensi Moskow (Oktober 1943)

ü Konferensi Kairo (November 1943)

ü Konferensi Teheran (Desember 1943)

ü Konferensi Yalta (Februari 1945)

ü Konferensi Postdam (2 Agustus 1945)



Akibat dari PD II adalah sebagai berikut :

1. Sektor Politik
Kedudukan Amerika Serikat memuncak setinggi-tingginya
Rusia menjadi kekuatan baru dan kemudian menjadi saingan berat bagi Amerika Serikat
Terjadinya perebutan Hegemoni antara Rusia dengan Amerika Serikat di dunia
Muncul Nasionalisme di Asia dan menentang imperialisme negara-negara barat (Eropa)
Politik mencari kawan (politik Aliansi)
Balance of Power Policy mengakibatkan politik aliansi yang berdasarkan atas kemauan bersama (Collective Security) sehingga timbul North Atlantic Treaty Organization (NATO), Middle Eastern Treaty Organization (METO), South East Asian Treaty Organization (SEATO)
Munculnya politik pemecah belah terhadap negara-negara seperti Jerman, Austria, Wina, Trieste, Korea, Indo-China.
2. Sektor Ekonomi

Amerika Serikat muncul sebagai negara kreditor bagi seluruh dunia di antaranya melalui Truman Doctrine (1947), Marshall Plan (1947), Four Point Truman, Colombo Plan.

3. Sektor Sosial

Membentuk United Nation Relief and Rehabilitation Administration (UNRRA) yang membantu masyarakat dalam bentuk :

ü Memberikan makan orang-orang yang terlantar

ü Mengurus pengungsi-pengungsi dan mempersatukan para nggota keluarga yang terpisah akibat perang

ü Mendirikan rumah sakit dan balai pengobatan

ü Mengerjakan kembali tanah-tanah yang telah rusak.





















Perang Dingin (1947-1991)

Perang dingin merupakan perang ideologi antara blok barat (yang diwakili oleh Amerika Serikat beserta sekutunya dengan ideologi liberalnya) dengan blok timur (yang diwakili oleh Uni Soviet beserta sekutunya dengan ideologi komunisnya). Persaingan ideologi antara keduanya merupakan persaingan yang paling mendasar antara keduanya untuk mendapatkan pengaruh negara-negara di dunia. Namun, selain ideologi kedua blok tersebut juga melakukan persaingan di bidang ekonomi, politik, militer, teknologi, pertahanan, industry, senjata, dan juga nuklir.

Persaingan dan ketegangan kedua blok tersebut memberikan dampak pula terhadap negara-negara lain di dunia. Beberapa di antaranya adalah Perang Korea, Invasi Soviet terhadap Hungaria-Afganistan-Cekoslavia, serta perang Vietnam. Perang dingin juga semakin mempertajam kediktatoran yang berlangsung di Yunani dan Amerika Selatan. Selain itu ada pula krisis missil Kuba, terbaginya Jerman menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.

Beberapa hal yang mendasari terjadinya persaingan dan ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur yang memicu Perang Dingin antara kedua blok tersebut adalah :

Setelah PD II, Amerika Serikat muncul sebagai salah satu kekuatan negara pemenang dari pihak sekutu. Peran Amerika Serikat dalam membantu negara-negara Eropa Barat dalam memperbaiki kehidupan ekonomi pasca PD II sangat besar.
Uni Soviet muncul sebagai salah satu negara besar yang memenangkan perang dan berperan membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur.
Munculnya negara-negara baru yang merdeka pasca PD II di wilayah Eropa. Saat itu, Uni Soviet membebaskan Eropa Timur dari Jerman, dengan tujuan meluaskan pengaruhnya dengan mendukung perebutan kekuasaan di berbagai negara di Eropa Timur seperti Bulgaria, Rumania, Albania, Hongaria, Polandia dan Cekoslavia, sehingga negara-negara tersebut terpengaruh ke dalam ideologi komunisme Uni Soviet.
Pada tahun 1945, Amerika Serikat dan Uni Soviet memprakarsai berdirinya PBB beserta kekuatan anti-fasis lainnya. Namun pada tahun 1946, Stalin yang mengusung ide “Komunisme Internasiobal” (Komintern) menuduh Inggris dan Amerika Serikat melancarkan kebijakan-kebijakan internasional yang agresif. Dan akhirnya tuduhan ini dijawab oleh PM Inggris dengan menentang kekuatan yang disebutnya “Komunisme Timur”. Sehingga, akhirnya membelah system perpolitikan internasional menjadi dua, yaitu liberal-kapitalis dan sosialis-komunis.







Ketegangan ideologi yang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet :

ü Pidato Stalin dalam Doktrin Pembendungan Februari 1946. Ia berujar bahwa “Tak terhindarnya konflik dengan kekuatan kapitalis. Ia mendesak rakyat Soviet untuk tidak terperdaya dengan berakhirnya perang yang berarti negara bisa santai. Sebaliknya perlu mengintensifkan usaha memperkuat dan mempertahankan tanah air.”

ü Muncul tuisan George F Kennan, diplomat Kedubes AS di Uni Soviet, yang memaparkan kefanatikan Uni Soviet.

ü Presiden AS, Harry S Truman, mendeklarasikan Doktrin Truman. Doktrin ini menggarisbawahi strategi pembendungan politik luar negeri AS sebagai cara untuk menghambat ambisi ekspansionis Uni Soviet.

ü Dengan semakin menegangnya pengaruh kekuatan ideologi tersebut, AS merekrut sekutu-sekutunya untuk mewujudkan tujuan membendung pengaruh kekuatan ideologi komunis. Karena berdasarkan teori domino, ketika satu negara jatuh maka akan berjatuhan pula negara-negara lainnya.

ü Terinterpretasinya lingkungan pengaruh di antara kedua blok tersebut. Misal, ketika Uni Soviet memasuki Eropa Timur, AS akan menginterpretasikannya dalam usaha Uni Soviet untuk mempengaruhi dan menaklukan dunia. Dan, Uni Soviet pun menilai demikian ketika AS membentuk pakta ANZUZ pada tahun 1951. Interpretasi yang demikian menyebabkan pola pikir yang bipolar (adanya dua kutub dalam percaturan internasional).

ü AS dan sekutunya membentuk Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) yang berdiri pada tanggal 4 April 1949 di Washington, AS.

*Landasan pembentukan Pakta Pertahanan ini adalah jika salah satu anggota NATO diserang, maka serangan itu dianggap sebagai serangan terhadap NATO.

*Dan berdasarkan Teori Arm Race dan Balancing of Power, jika salah satu pihak meningkatkan kekuatan keamanannya, maka negara lain akan berupaya meningkatkan kekuatan pertahanan dan keamanannya untuk mengimbnagi kekuatan negara awal yang meningkatkan kekuataanya.

Begitu pula dengan reaksi Uni Soviet atas NATO, Uni Soviet kemudia membentuk Pakta Warsawa (Warsawa Pact) pada tanggal 14 Mei 1955 di Praha-Cekoslowakia atas dasar ”Pact of Mutual Assistance and Unified Command”.

*Ternyata kekuatan pertahanan regional itu tidak hanya dibentuk oleh dua negara adidaya tersebut, ada juga pertahanan regional yang dibentuk oleh negara-negara di Asia Tenggara yaitu South East Asia Treaty Organization (SEATO) pada tanggal 8 September 1954 di Manila, Philipina.

Kekuatan SEATO ditujukan untuk membendung dan menahan pengaruh komunis di Asia Tenggara, khususnya di Vietnam.

Namun sebagai salah satu organisasi yang berdiri di Asia Tenggara, negara-negara utama di Asia Tenggara malah tidak diikutsertakan di SEATO, anggota-anggotanya yang utama justru negara-negara Blok Barat yang dipimpin oleh AS.

*Ada pula pertahanan regional di kawasan Timur Tengah yaitu Middle Eastern Treaty Organization (METO).

ü Sedangkan Uni Soviet juga menjalin kerjasama dengan RRC pada tahun 1950 untuk menghadapi kemungkinan agresi Jepang sebagai negara di bawah kendali AS. Serta pembentukan Cominform (The Communist Information Bureau) di Beograd, Yugoslavia pada tahun 1947.

ü Di sisi lain, kegiatan spionase juga turut mewarnai Perang Dingin. KGB (Komitet Gusudarstvennoy Bezopasnosti), dinas rahasia Uni Soviet, dan CIA (Central Intelligence Agency), dinas rahasia AS selalu berusaha untuk memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang menyangkut negara-negara yang berada di bawah pengaruh kedua belah pihak serta informasi-informasi sensitif mengenai lawannya sendiri.



Penurunan Ketegangan antara kedua Blok :

Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis dengan terpilihnya Richard Nixon sebagai Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry A. Kissinger, Richard Nixon menempuh pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun 1969. Tidak disangka, ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan yang sama terhadap AS. Pendekatan ini lazim disebut détente (peredaan ketegangan).
Sebagai sebuah strategi politik luar negeri, détente dijelaskan Kissinger sebagai upaya menciptakan ”kepentingan tertentu dalam kerjasama dan perbatasan, sebuah lingkungan dimana kompetitor dapat meregulasi dan menghambat perbedaan diantara mereka dan akhirnya melangkah dari kompetisi menuju kerjasama”. Sebagai langkah lebih lanjit, pada 26 Mei 1972 Presiden Richard Nixon dan Leonid Brezhnev menandatangani Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di Moskow. SALT I berisi kesepakatan untuk membatasi persediaan senjata-senjata nuklir strategis/Defensive Antiballistic Missile System.

* SALT I juga berisi kesepakatan untuk membatasi jumlah misil nuklir yang dimiliki oleh kedua belah pihak, sehingga Uni Soviet hanya diijinkan untuk memiliki misil maksimal 1600 misil, dan AS hanya diijinkan memiliki 1054 misil.







Terulangnya Kembali Ketegangan di antara Kedua Blok :

Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani détente. Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang sebenarnya mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi semena-mena ini mengundang reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis paling serius sejak Perang Dingin dimulai.
Lalu akhirnya muncullah Doktrin Carter yang menyatakan bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di Teluk Persia. Setelah Reagan mengambil alih jabatan presiden, ia juga melancarkan Doktrin Reagan yang mendukung pemberontakan anti-komunis di Afghanistan, Angola, dan Nikaragua. Para pemberontak ini bahkan diberi istilah halus ”pejuang kemerdekaan” (freedom fighters). Bahkan AS juga berbicara tentang kemampuan nuklirnya, termasuk ancaman serangan pertama.
Tapi walaupun di periode ini terjadi ketegangan yang memuncak antara AS dan Uni Soviet, ternyata masih bisa terjadi perjanjian SALT II (Strategic Arms Limitation Treaty II) pada pertengahan 1979 di Vienna. Pada saat itu Carter dan Brezhnev setuju untuk membatasi kepemilikan peluncur senjata nuklir maksimal 2400 unit, dan maksimal 1320 unit Multiple Independently Targeted Reentry Vehicle (MIRV).
Ada pula Perjanjian Pengurangan Senjata-senjata Strategis (Strategic Arms Reduction Treaty/START) pada tahun 1982 yang berisi kesepakatan untuk memusnahkan senjata nuklir yang berdaya jarak menengah. Walaupun sudah banyak dilakukan perjanjian-perjanjian pembatasan dan/atau pengurangan senjata nuklir, namun berdasarkan data pada tahun 1983 ternyata Uni Soviet memiliki keunggulan yang cukup besar dibandingkan dengan Amerika Serikat.



Runtuhnya Uni Soviet sekaligus berakhirnya Perang Dingin :

Pada Maret 1985, MG mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan secara besar-besaran mulai tampak pada masa ini. Gorbachev berbeda dengan penguasa-penguasa Uni Soviet sebelumnya, pada tahun 1987 ia berkunjung ke AS untuk mendekatkan keduanya kedalam sebuah forum dialog. Bahkan pada tahun 1988, Persetujuan Genewa dicapai dan pada 15 Februari 1989 seluruh tentara Uni Soviet telah mundur dari Afghanistan.

Komitmen Gorbachev semakin terlihat saat Uni Soviet tidak menghanyutkan diri dan mengambil sikap lebih netral dalam Perang Teluk tahun 1990-1991. Bahkan bantuan untuk Kuba yang telah diberikan selama 30 tahun pun dihentikan pada tahun 1991 oleh Gorbachev. Namun kebebasan dan keterbukaan yang dicanangkan oleh Gorbachev menimbulkan reaksi keras dari tokoh-tokoh komunis dalam negeri.

Puncaknya terjadi pada Kudeta 19 Agustus 1991 yang didalangi oleh Marsekal Dimitri Yazow (Menteri Pertahanan), Jenderal Vladamir Kruchkov (Kepala KGB), dan Boris Pugo (Menteri Dalam Negeri). Namun ternyata kudeta itu gagal karena mendapat perlawanan dan penolakan dari rakyat Uni Soviet dibawah pimpinan Boris Yeltsin dan Unit Militer Uni Soviet. Sebagai akibat dari kudeta itu; Latvia, Lithuania, Estonia, Georgia, Maldova memisahkan diri dari Uni Soviet. Latvia, Listhuania dan Estonia sendiri berhasil memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tanggal 6 September 1991.

Akhirnya, Gorbachev mengakui bahwa sistem komunis telah gagal di Uni Soviet. Pada akhir 1991, negara Uni Soviet yang telah berumur 74 tahun itupun runtuh dan terpecah-pecah menjadi beberapa negara yang sekarang termasuk dalam persemakmuran Uni Soviet (Commonwealth of Independent State/CIS). Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang Dingin dengan kemenangan di pihak AS.. Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang Dingin dengan kemenangan di pihak AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar