Senin, 21 November 2011

Sejarah Hubungan Internasional Sejarah Hubungan Internasional

Sejarah Hubungan Internasional

08 Jun 2011 Leave a Comment

by wulandecassiopeian in Uncategorized

Perang Dunia I (1914-1918)

Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya PD I, di antaranya adalah :

Terjadinya kemajuan industri

Kemajuan industri yang terjadi di Eropa menyebabkan masing-masing negara di Eropa ingin memajukan industri masing-masing negaranya. Hal ini menimbulkan persaingan di antara negara-negara Eropa tersebut.

Politik kolonialisme dan imperialisme

Kemajuan industry yang terjadi di Eropa tersebut menyebabkan negara-negara Eropa berusaha mencari wilayah jajahan yang luas untuk mengambil bahan mentah produksi dan daerah pemasaran hasil produksinya serta mencari tempat penanaman modal. Hal inilah yang melatarbelakangi timbulnya kolonialisme dan imperialisme.

Politik mencari kawan

Keadaan politik yang menegang mendorong negara-negara untuk mencari kawan untuk menghadapi lawan karena adanya kekhawatiran terjadinya perang secara tiba-tiba. Di kawasan Eropa terbagi menjadi dua blok yaitu Triple Alliance pada tahun 1882 yang terdiri dari negara Jerman, Austria-Hungaria dan Italia dan Triple Entente pada tahun 1907 yang terdiri dari negara Perancis, Inggris dan Rusia.

Perlombaan senjata (Arm race)

Karena ketegangan politik yang terjadi masing-masing negara meningkatkan persenjataannya untuk mempersiapkan perang.

Terbunuhnya Putra Mahkota Austria

Putra Mahkota Austria, Francis Ferdinand, di bunuh oleh Gavrilo Princip (anggota gerakan Serbia Raya) di Sarajevo pada tanggal 28 Juni 1914. Kejadian ini telah menyulut meletusnya PD I. Karena peristiwa inilah terjadi ;

ü Pengumuman Perang oleh Jerman kepada Rusia pada tanggal 1 Agustus 1914

ü Perancis melancarkan serangan kepada Jerman pada tanggal 3 Agustus 1914

ü Inggris menyerang Jerman pada tanggal 14 Agustus 1914

Ilustrasi yang menggambarkan terjadinya Perang Dunia I :

Negara-negara yang terlibat dalam PD I terkelompok dalam dua pihak yaitu ;
Pihak Sentral (Blok Jerman) yang terdiri dari negara Jerman, Turki, Bulgaria, dan Austria-Hongaria.
Pihak Sekutu(blok Perancis) yang terdiri dari 23 negara, beberapa di antaranya adalah Perancis, Rusia, Inggris, Italia, Amerika Serikat, Serbia, Belgia, Rumania, Yunani, Portugal, Jepang, dan lain-lain.
Wilayah peperangan (front) di Eropa semasa PD I :
Front Barat, Jerman menduduki Belgia dan Perancis. Namun, Perancis berhasil memukul mundur Jerman dalam Pernag di tepi Sungai Marne. Jerman mengumumkan “Pernag Parit” di Vedum namun, Prancis tetap dapat memukul mundur Jerman.
Front Timur, Jerman berhasil memukul mundur Rusia di dekat Danau Masuri tetapi akhirnya Rusia dan Jerman membuat perjanjian perdamaian di Brest Litowsk.
Front Italia, Italia dikalahkan oleh Jerman
Front Balkan, awalnya Jerman mengalami kemenangan. Rumania dan Serbia menyerah terlebih dahulu kepada Jerman. Inggris menyerang Dardanella, tetapi dalam pertempuran di Gallipolli, Inggris berhasil dikalahkan oleh Turki. Akhirnya Inggris mundur dari Turki ke Yunani. Inggris menghantam Bulgaria dan menyerah tahun 1918. Kemudian Turki diserang oleh Inggris dari daerah Arabia, Palestina, dan Irak. Turki menyerah pada tahun 1918.
Front laut, terjadi di Jutland antara pihak Inggris dengan Jerman. Jerman mengumumkan perang kapal selam tak terbatas. Semua kapal yang dianggap musuh oleh Jerman ditembak.



Akhir dari PD I (11 November 1918) disebabkan oleh Jerman dipaksa menyerah pada tahun 1918. Pada saat itu Jerman menghadapi dua serangan sekaligus yaitu serangan dari sekutu dan pemberontakan dari kaum komunis. Setelah PD I berakhir diadakan perjanjian-perjanjian damai antara negara-negara yang melakukan perang, yaitu :

1. Perjanjian Versailles (28 Juni 1918) antara pihak Jerman dengan Sekutu;

2. Perjanjian St. Germain (10 November 1919) antara Sekutu dengan Austria;

3. Perjanjian Neuilly (27 November 1919) antara pihak Sekutu dengan Bulgaria;

4. Perjanjian Trianon (4 Juni 1920) antara Sekutu dengan Hongaria;

5. Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920) antara Sekutu dengan Turki.





PD I yang terjadi memberikan dampak bagi negara-negara yang berperang maupun bagi negara-negara di dunia, antara lain :

Membawa perubahan dan kehancuran baik bagi negara-negara yang menang maupun yang kalah;
Munculnya sistem baru yaitu sistem demokrasi dan diktatorisme seperti Fasisme Mussolini (Italia), Nazi Hitler (Jerman), Nasionalisme Etatisme (Turki) dan Diktator Proletariat (Rusia);
Egoisme ekonomi negara-negara yang menang dalam perang saling berebut dalam menuntut ganti rugi;
Timbul paham-paham politik ekonomi di antaranya komunisme (Rusia), Fasisme (Italia), Nazi (Jerman), Etatisme (Turki).
Berdirinya Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations)

Terbentuknya LBB didasari atas timbulnya kesadaran manusia untuk membentuk suatu badan perdamaian dunia akibat kehancuran yang ditimbulkan setalah PD I. LBB dibentuk oleh usulan Wilson yang disampaikan pada tanggal 18 Januari 1918, sehingga kemudian LBB berdiri pada 20 Januari 1919 di Versailes, Perancis. Tujuan dari dibentuknya LBB ini adalah :

Menjamin perdamaian dunia;
Melenyapkan perang;
Diplomasi terbuka;
Menaati hukum dan perjanjian internasional.

Adapun Badan-badan organisasi LBB ini yaitu :

Sidang Umum;
Dewan Keamanan;
Sekretariat tetap dan;
Organisasi-organisasi tambahan yang terdiri atas panitia-panitia ekonomi, keuangan, teknik, kesehatan, mandate, ilmu pengetahuan dan perhubungan.

Namun LBB gagal menjalankan fungsinya karena hal-hal berikut :

Tidak adanya peraturan-peraturan yang mengikat dan semuanya dilakukan secara sukarela;
Tidak mempunyai alat kekuasaan yang nyata untuk menindak setiap negara yang melanggar;
Terlalu lemah terhadap negara-negara besar;
Adanya pergeseran tujuan dari masalah perdamaian ke masalah politik.



Karena kegagalannya itu pada tahun 1945 Liga bangsa-bangsa diganti menjadi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atau United Nations Organization (UNO) pada tanggal 24 Oktober 1945 di San Fransisco, Amerika Serikat.

Perang Dunia II (1939-1945)

Sebab-sebab umum terjadinya PD II antara lain:

Kekacauan dalam bidang ekonomi
Munculnya politik aliansi (politik mencari kawan)
Munculnya paham ultranasionalisme (nasionalisme yang berlebihan)
Kegagalan Liga Bangsa-bangsa dalam menjalankan tugasnya
Jerman tidak mengakui lagi perjanjian Versailles

Sebab-sebab khusus terjadinya PD II antara lain:

1 September 1939, Jerman menyerang Polandia melanggar perjanjian Versailles sehingga meletuslah Perang Dunia II
3 September 1939, Inggris dan Perancis (sekutu) mengumumkan perang kepada Jerman. Sekutu mendapat bantuan dari Amerika Serikat (bantuan tentara, perlengkapan, dan persenjataan).
8 Desember 1941, Pearl Harbour diserang Jepang dan pada 9 Desember 1941 Amerika Serikat mengumumkan perang kepada Jepang.
11 Desember 1941 Jerman dan Italia mengumumkan perang kepada Amerika Serikat sehingga perang meletus dan meliputi seluruh dunia.

Ilustrasi yang menggambarkan terjadinya Perang Dunia I :

1. Periode Permulaan (1939-1942)

ü 1 September 1939, Jerman menyerbu Polandia dan Polandia dibagi menjadi Jerman dan Rusia

ü Tahun 1940, Jerman menyerbu dan menduduki Denmark, Norwegia, Belanda, Belgia, Luxemburg

ü 10 Juni 1940, Italia mengumumkan perang dan menyerbu Perancis

ü Paris jatuh ke tangan Jerman (13 Juni 1940)

ü 27 September 1940, Jerman, Italia, dan Jepang bersatu dalam perjanjian Tiga negara dengan membentuk poros Roma-Berlin-Tokyo

ü 13 April 1941, Rusia dan Jerman mengadakan perjanjian non agresi (tidak saling menyerang)

ü Tentara Jerman menyerbu Balkan sampai ke Pulau Kreta. Rumania dan Bulgaria memihak kepada Jerman. Tentara Italia dipukul mundur di Afrika bagian utara oleh Inggris. Tentara Jerman di bawah Erwin Rommel menyerbu Afrika.

ü Jerman menyerbu Rusia (22 Juni 1941), Inggris menang dalam The Battle of Britain.

ü Jepang menyerang Pearl Habour (7 Desember 1941) dan membuka Perang Pasifik





2. Turning Poin/titik balik (1942)

ü Jepang kalah dalam pertempuran laut karang melawan Sekutu (Inggris dan Amerika Serikat) pada tanggal 7 Mei 1942

ü Jerman dipukul mundur di el-alamein di muka Alexandria oleh Jenderal Montgomery (12 November 1942)

3. Periode Terakhir (1943-1945)

ü Italia diserbu oleh Sekutu dan terpaksa menyerah (1 Mei 1944)

ü 19 November 1942, Jerman kalah di Stalingrad, Jerman keluar dari Rusia. Kemudian Rusia menyerbu ke Balkan dan Polandia. 24 Agustus 1944 Rumania menyerah kepada Rusia diikuti Bulgaria 8 September 1944. Yugoslavia dibebaskan dan Hungaria menyerah kepada Rusia tanggal 13 Februari 1945.

ü 6 Juni 1944, tentara Amerika Serikat dan Inggris menyerbu Normandia (Perancis). 24 Agustus 1944, Perancis berhasil direbut, Belgia dibebaskan tanggal 2 September 1944. Kemudian Amerika langsung menyerbu Jerman.

ü Jerman menyerah tanggal 7 Mei 1945. Tentara Rusia menyerbu Berlin dan ketika pertempuran dalam kota, Hitler bunuh diri. Berlin jatuh ke tangan Rusia tanggal 1 Mei 1945, sedangkan tentara gabungan Amerika Serikat, inggris, dan Perancis tiba di Sungai Elbe, waktu Jerman menyerah tanggal 7 Mei 1945.

ü 6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota Nagasaki. 8 Agustus 1945 Rusia menduduki Manchuria dan Korea. Akhirnya, pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu.



PD II diakhiri dengan disepakatinya berbagai perjanjian perdamaian, antara lain :

Konferensi Postdam (2 Agustus 1945) antara Jerman dengan Sekutu
Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Jepang (1945 di Jepang)
Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Italia (1945 di Paris)
Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Austria (1945 di Austria)
Perjanjian perdamaian Sekutu dengan Hongaria, Burgaria, Rumania, Finlandia ditentukan di Paris tahun 1945

Sedangkan konferensi-konferensi yang diselenggrakan selama Perang Dunia II baik mengenai siasat Perang maupun perdamaian dunia antara lain :



ü Konferensi Atlantik (14 Agustus 1941)

ü Konferensi Casablanca (Januari 1943)

ü Konferensi Moskow (Oktober 1943)

ü Konferensi Kairo (November 1943)

ü Konferensi Teheran (Desember 1943)

ü Konferensi Yalta (Februari 1945)

ü Konferensi Postdam (2 Agustus 1945)



Akibat dari PD II adalah sebagai berikut :

1. Sektor Politik
Kedudukan Amerika Serikat memuncak setinggi-tingginya
Rusia menjadi kekuatan baru dan kemudian menjadi saingan berat bagi Amerika Serikat
Terjadinya perebutan Hegemoni antara Rusia dengan Amerika Serikat di dunia
Muncul Nasionalisme di Asia dan menentang imperialisme negara-negara barat (Eropa)
Politik mencari kawan (politik Aliansi)
Balance of Power Policy mengakibatkan politik aliansi yang berdasarkan atas kemauan bersama (Collective Security) sehingga timbul North Atlantic Treaty Organization (NATO), Middle Eastern Treaty Organization (METO), South East Asian Treaty Organization (SEATO)
Munculnya politik pemecah belah terhadap negara-negara seperti Jerman, Austria, Wina, Trieste, Korea, Indo-China.
2. Sektor Ekonomi

Amerika Serikat muncul sebagai negara kreditor bagi seluruh dunia di antaranya melalui Truman Doctrine (1947), Marshall Plan (1947), Four Point Truman, Colombo Plan.

3. Sektor Sosial

Membentuk United Nation Relief and Rehabilitation Administration (UNRRA) yang membantu masyarakat dalam bentuk :

ü Memberikan makan orang-orang yang terlantar

ü Mengurus pengungsi-pengungsi dan mempersatukan para nggota keluarga yang terpisah akibat perang

ü Mendirikan rumah sakit dan balai pengobatan

ü Mengerjakan kembali tanah-tanah yang telah rusak.





















Perang Dingin (1947-1991)

Perang dingin merupakan perang ideologi antara blok barat (yang diwakili oleh Amerika Serikat beserta sekutunya dengan ideologi liberalnya) dengan blok timur (yang diwakili oleh Uni Soviet beserta sekutunya dengan ideologi komunisnya). Persaingan ideologi antara keduanya merupakan persaingan yang paling mendasar antara keduanya untuk mendapatkan pengaruh negara-negara di dunia. Namun, selain ideologi kedua blok tersebut juga melakukan persaingan di bidang ekonomi, politik, militer, teknologi, pertahanan, industry, senjata, dan juga nuklir.

Persaingan dan ketegangan kedua blok tersebut memberikan dampak pula terhadap negara-negara lain di dunia. Beberapa di antaranya adalah Perang Korea, Invasi Soviet terhadap Hungaria-Afganistan-Cekoslavia, serta perang Vietnam. Perang dingin juga semakin mempertajam kediktatoran yang berlangsung di Yunani dan Amerika Selatan. Selain itu ada pula krisis missil Kuba, terbaginya Jerman menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.

Beberapa hal yang mendasari terjadinya persaingan dan ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur yang memicu Perang Dingin antara kedua blok tersebut adalah :

Setelah PD II, Amerika Serikat muncul sebagai salah satu kekuatan negara pemenang dari pihak sekutu. Peran Amerika Serikat dalam membantu negara-negara Eropa Barat dalam memperbaiki kehidupan ekonomi pasca PD II sangat besar.
Uni Soviet muncul sebagai salah satu negara besar yang memenangkan perang dan berperan membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur.
Munculnya negara-negara baru yang merdeka pasca PD II di wilayah Eropa. Saat itu, Uni Soviet membebaskan Eropa Timur dari Jerman, dengan tujuan meluaskan pengaruhnya dengan mendukung perebutan kekuasaan di berbagai negara di Eropa Timur seperti Bulgaria, Rumania, Albania, Hongaria, Polandia dan Cekoslavia, sehingga negara-negara tersebut terpengaruh ke dalam ideologi komunisme Uni Soviet.
Pada tahun 1945, Amerika Serikat dan Uni Soviet memprakarsai berdirinya PBB beserta kekuatan anti-fasis lainnya. Namun pada tahun 1946, Stalin yang mengusung ide “Komunisme Internasiobal” (Komintern) menuduh Inggris dan Amerika Serikat melancarkan kebijakan-kebijakan internasional yang agresif. Dan akhirnya tuduhan ini dijawab oleh PM Inggris dengan menentang kekuatan yang disebutnya “Komunisme Timur”. Sehingga, akhirnya membelah system perpolitikan internasional menjadi dua, yaitu liberal-kapitalis dan sosialis-komunis.







Ketegangan ideologi yang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet :

ü Pidato Stalin dalam Doktrin Pembendungan Februari 1946. Ia berujar bahwa “Tak terhindarnya konflik dengan kekuatan kapitalis. Ia mendesak rakyat Soviet untuk tidak terperdaya dengan berakhirnya perang yang berarti negara bisa santai. Sebaliknya perlu mengintensifkan usaha memperkuat dan mempertahankan tanah air.”

ü Muncul tuisan George F Kennan, diplomat Kedubes AS di Uni Soviet, yang memaparkan kefanatikan Uni Soviet.

ü Presiden AS, Harry S Truman, mendeklarasikan Doktrin Truman. Doktrin ini menggarisbawahi strategi pembendungan politik luar negeri AS sebagai cara untuk menghambat ambisi ekspansionis Uni Soviet.

ü Dengan semakin menegangnya pengaruh kekuatan ideologi tersebut, AS merekrut sekutu-sekutunya untuk mewujudkan tujuan membendung pengaruh kekuatan ideologi komunis. Karena berdasarkan teori domino, ketika satu negara jatuh maka akan berjatuhan pula negara-negara lainnya.

ü Terinterpretasinya lingkungan pengaruh di antara kedua blok tersebut. Misal, ketika Uni Soviet memasuki Eropa Timur, AS akan menginterpretasikannya dalam usaha Uni Soviet untuk mempengaruhi dan menaklukan dunia. Dan, Uni Soviet pun menilai demikian ketika AS membentuk pakta ANZUZ pada tahun 1951. Interpretasi yang demikian menyebabkan pola pikir yang bipolar (adanya dua kutub dalam percaturan internasional).

ü AS dan sekutunya membentuk Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) yang berdiri pada tanggal 4 April 1949 di Washington, AS.

*Landasan pembentukan Pakta Pertahanan ini adalah jika salah satu anggota NATO diserang, maka serangan itu dianggap sebagai serangan terhadap NATO.

*Dan berdasarkan Teori Arm Race dan Balancing of Power, jika salah satu pihak meningkatkan kekuatan keamanannya, maka negara lain akan berupaya meningkatkan kekuatan pertahanan dan keamanannya untuk mengimbnagi kekuatan negara awal yang meningkatkan kekuataanya.

Begitu pula dengan reaksi Uni Soviet atas NATO, Uni Soviet kemudia membentuk Pakta Warsawa (Warsawa Pact) pada tanggal 14 Mei 1955 di Praha-Cekoslowakia atas dasar ”Pact of Mutual Assistance and Unified Command”.

*Ternyata kekuatan pertahanan regional itu tidak hanya dibentuk oleh dua negara adidaya tersebut, ada juga pertahanan regional yang dibentuk oleh negara-negara di Asia Tenggara yaitu South East Asia Treaty Organization (SEATO) pada tanggal 8 September 1954 di Manila, Philipina.

Kekuatan SEATO ditujukan untuk membendung dan menahan pengaruh komunis di Asia Tenggara, khususnya di Vietnam.

Namun sebagai salah satu organisasi yang berdiri di Asia Tenggara, negara-negara utama di Asia Tenggara malah tidak diikutsertakan di SEATO, anggota-anggotanya yang utama justru negara-negara Blok Barat yang dipimpin oleh AS.

*Ada pula pertahanan regional di kawasan Timur Tengah yaitu Middle Eastern Treaty Organization (METO).

ü Sedangkan Uni Soviet juga menjalin kerjasama dengan RRC pada tahun 1950 untuk menghadapi kemungkinan agresi Jepang sebagai negara di bawah kendali AS. Serta pembentukan Cominform (The Communist Information Bureau) di Beograd, Yugoslavia pada tahun 1947.

ü Di sisi lain, kegiatan spionase juga turut mewarnai Perang Dingin. KGB (Komitet Gusudarstvennoy Bezopasnosti), dinas rahasia Uni Soviet, dan CIA (Central Intelligence Agency), dinas rahasia AS selalu berusaha untuk memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang menyangkut negara-negara yang berada di bawah pengaruh kedua belah pihak serta informasi-informasi sensitif mengenai lawannya sendiri.



Penurunan Ketegangan antara kedua Blok :

Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis dengan terpilihnya Richard Nixon sebagai Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry A. Kissinger, Richard Nixon menempuh pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun 1969. Tidak disangka, ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan yang sama terhadap AS. Pendekatan ini lazim disebut détente (peredaan ketegangan).
Sebagai sebuah strategi politik luar negeri, détente dijelaskan Kissinger sebagai upaya menciptakan ”kepentingan tertentu dalam kerjasama dan perbatasan, sebuah lingkungan dimana kompetitor dapat meregulasi dan menghambat perbedaan diantara mereka dan akhirnya melangkah dari kompetisi menuju kerjasama”. Sebagai langkah lebih lanjit, pada 26 Mei 1972 Presiden Richard Nixon dan Leonid Brezhnev menandatangani Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di Moskow. SALT I berisi kesepakatan untuk membatasi persediaan senjata-senjata nuklir strategis/Defensive Antiballistic Missile System.

* SALT I juga berisi kesepakatan untuk membatasi jumlah misil nuklir yang dimiliki oleh kedua belah pihak, sehingga Uni Soviet hanya diijinkan untuk memiliki misil maksimal 1600 misil, dan AS hanya diijinkan memiliki 1054 misil.







Terulangnya Kembali Ketegangan di antara Kedua Blok :

Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani détente. Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang sebenarnya mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi semena-mena ini mengundang reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis paling serius sejak Perang Dingin dimulai.
Lalu akhirnya muncullah Doktrin Carter yang menyatakan bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di Teluk Persia. Setelah Reagan mengambil alih jabatan presiden, ia juga melancarkan Doktrin Reagan yang mendukung pemberontakan anti-komunis di Afghanistan, Angola, dan Nikaragua. Para pemberontak ini bahkan diberi istilah halus ”pejuang kemerdekaan” (freedom fighters). Bahkan AS juga berbicara tentang kemampuan nuklirnya, termasuk ancaman serangan pertama.
Tapi walaupun di periode ini terjadi ketegangan yang memuncak antara AS dan Uni Soviet, ternyata masih bisa terjadi perjanjian SALT II (Strategic Arms Limitation Treaty II) pada pertengahan 1979 di Vienna. Pada saat itu Carter dan Brezhnev setuju untuk membatasi kepemilikan peluncur senjata nuklir maksimal 2400 unit, dan maksimal 1320 unit Multiple Independently Targeted Reentry Vehicle (MIRV).
Ada pula Perjanjian Pengurangan Senjata-senjata Strategis (Strategic Arms Reduction Treaty/START) pada tahun 1982 yang berisi kesepakatan untuk memusnahkan senjata nuklir yang berdaya jarak menengah. Walaupun sudah banyak dilakukan perjanjian-perjanjian pembatasan dan/atau pengurangan senjata nuklir, namun berdasarkan data pada tahun 1983 ternyata Uni Soviet memiliki keunggulan yang cukup besar dibandingkan dengan Amerika Serikat.



Runtuhnya Uni Soviet sekaligus berakhirnya Perang Dingin :

Pada Maret 1985, MG mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan secara besar-besaran mulai tampak pada masa ini. Gorbachev berbeda dengan penguasa-penguasa Uni Soviet sebelumnya, pada tahun 1987 ia berkunjung ke AS untuk mendekatkan keduanya kedalam sebuah forum dialog. Bahkan pada tahun 1988, Persetujuan Genewa dicapai dan pada 15 Februari 1989 seluruh tentara Uni Soviet telah mundur dari Afghanistan.

Komitmen Gorbachev semakin terlihat saat Uni Soviet tidak menghanyutkan diri dan mengambil sikap lebih netral dalam Perang Teluk tahun 1990-1991. Bahkan bantuan untuk Kuba yang telah diberikan selama 30 tahun pun dihentikan pada tahun 1991 oleh Gorbachev. Namun kebebasan dan keterbukaan yang dicanangkan oleh Gorbachev menimbulkan reaksi keras dari tokoh-tokoh komunis dalam negeri.

Puncaknya terjadi pada Kudeta 19 Agustus 1991 yang didalangi oleh Marsekal Dimitri Yazow (Menteri Pertahanan), Jenderal Vladamir Kruchkov (Kepala KGB), dan Boris Pugo (Menteri Dalam Negeri). Namun ternyata kudeta itu gagal karena mendapat perlawanan dan penolakan dari rakyat Uni Soviet dibawah pimpinan Boris Yeltsin dan Unit Militer Uni Soviet. Sebagai akibat dari kudeta itu; Latvia, Lithuania, Estonia, Georgia, Maldova memisahkan diri dari Uni Soviet. Latvia, Listhuania dan Estonia sendiri berhasil memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tanggal 6 September 1991.

Akhirnya, Gorbachev mengakui bahwa sistem komunis telah gagal di Uni Soviet. Pada akhir 1991, negara Uni Soviet yang telah berumur 74 tahun itupun runtuh dan terpecah-pecah menjadi beberapa negara yang sekarang termasuk dalam persemakmuran Uni Soviet (Commonwealth of Independent State/CIS). Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang Dingin dengan kemenangan di pihak AS.. Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang Dingin dengan kemenangan di pihak AS.

MASUKNYA PAHAM-PAHAM BARU DAN PENGARUH PERISTIWA PERISTIWA PENTING DUNIA TERHADAP PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA

MASUKNYA PAHAM-PAHAM BARU
DAN PENGARUH PERISTIWA PERISTIWA PENTING DUNIA TERHADAP PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA


1. Perkembagan Nasionalisme di Asia Afrika

Terjadinya Revolusi Perancis, Revolusi Industri dan Perang Kemerdekaan telah berakibat berkembangnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika pada abad ke-19. paham nasionalisme, liberalisme, sosialisme dan demokrasi. Untuk bangsa Asia dan Afrika munculnya paham nasionalisme sangat mempengaruhi bentuk perlawanan rakyat dalam menentang dominasi asing. Tujuan dari perlawanan nasional di Asia Afrika adalah menghancurkan pemerintah kolonial barat, menghentikan eksploitasi terhadap bidang perekonomian serta membangun negara nasional yang demokratis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya nasionalisme di Asia Afrika adalah sebagai berikut :

Pandangan dari Joseph Ernest Renan mengenai bahwa keinginan bangsa untuk hidup bersama didorong oleh rasa kesetiakawanan yang agung. Pandangan dari Otto Bauer mengenai munculnya persamaan karakter dari satu kelompok manusia karena persamaan nasib pandangan mengenai sekelompok manusia yang tinggal didaerah yang sama akan memiliki semangat kebangsaan.
Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 di Manchuria. Peristiwa ini telah menghilangkan rasa rendah diri dalam bangsa Asia Afrika dan melahirkan kepercayaan bahwa bangsa Asia Afrika dapat mengalahkan bangsa Barat.
Perang Dunia I (1914 – 1918). Peristiwa ini mengakibatkan bangsa Eropa memusatkan perhatiannya pada daratan Eropa yang menjadi medan pertempuran sehingga bangsa Asia Afrika memiliki peluang untuk menuntut kemerdekaan dan membebaskan diri dari cengkraman penjajah.
Revolusi Rusia tahun 1917. Peristiwa ini meningkatkan lahirnya gerakan anti penjajahan dan anti kapitalisme serta berkembangnya Sosialis Komunis.
Krisis ekonomi 1929. Negara-negara kolonial berusaha mengingkatkan pengurasan bahan-bahan mentah terhadap daerah-daerah koloni sebagai daerah produsen dan bahan baku. Pemerasan ini menimbulkan perlawanan yang lebih radikal.
Pada akhir Perang Dunia II muncul Piagam Atlantik yang menjadi acuan perjuangangan hak-hak asas manusia didunia terutama negara-negara terjajah untuk memperjuangkan perjuangan nasional.

Pelaksanaan Nasionalisme di Asia Afrika adalah sebagai berikut :
1. Nasionalisme Jepang
Politik isolasi yang dilaksanakan pemerintah Shogun sejak abad 17 tidak dapat menghindarkan Jepang dari ambisi Amerika Serikat untuk membuka pelabuhan-pelabuhan di Jepang untuk bangsa asing. Dengan masuknya bangsa asing melalui pelabuhan Shimoda, Hakkodate, Kobe, Tokyo, Osaka, Niigata, Yokohama, menyebabkan munculnya gerakan anti Shogun yang berhasil menurunkan Shogun. Sehingga kendali pemerintahan kembali berada ditangan kaisar. Saat Jepang dipimpin oleh Kaisar Meiji terjadi pembaharuan dalam bidang pemerintahan, pendidikan, ekonomi dan militer. Jepang kemudian berkembang menjadi negara imperialis di Asia yang berhasil menguasai negara lain.

2. Nasionalisme China.
Politik isolasi juga diterapkan China yang kemudian berhasil dibuka oleh Inggris melalui perang Candu yang mengakibatkan China harus menyerahkan wilayah Hongkong dan membuka pelabuhan-pelabuhan untuk bangsa Barat.
Akibat penindasan bangsa Barat di China muncul pemberontakan dipelopori oleh Dr. Sun Yat Sen yang meletus di Wu Cang pada tanggal 10 Oktober 1911 dan terkenal sebagai Revolusi Double Ten.



3. Nasionalisme India.
Gerakan nasionalisme di India diawali dengan pemberontakan pasukan Sepoy yang menentang Inggris pada tahun 1857. Pemberontakan Sepoy kemudian diikuti bermunculannya organisasi-organisasi nasional seperti All Indian National Congres, Rama Khrisna, Brahma Samaj, dengan tujuan menentang imperialisme yang dilakukan oleh Inggris. Tokoh terkenal diantaranya Nehru dan Mahatma Gandhi dengan dasar perjuangan yaitu Ahimsa, Hartal, Satya Graha, dan Swadesi.

4. Nasionalisme Turki
Kerajaan Turki Usmani pada abad ke-16 merupakan kerajaan besar yang sangat disegani baik diwilayah Afrika, Asia maupun Eropa. Tetapi kerajaan besar ini pada abad ke-19 dijuluki The Sick man of Europe, hal ini disebabkan sultan-sultan yang bersifat besar dan kuat tidak ada lagi. Tentara Janisari yang diandalkan berubah menjadi pengacau kerajaan. Sehingga wilayah-wilayah yang semula dikuasai Turki Usmani satu persatu melepaskan diri dan menjadi negara yang merdeka. Keadaan ini menimbulkan semangat nasionalisme dikalangan tokoh-tokoh muda untuk mengadakan pembaharuan disegala bidang. Dalam perkembangannya, nasionalisme tokoh muda melahirkan Gerakan Turki Muda.
Ketika berlangsung Perang Dunia II, Turki memihak blok sentral sehingga berada dalam pihak yang kalah. Berdasarkan hasil perjanjian Sevres, Turki harus menyerahkan kekuasaannya kepada Sekutu. Akan tetapi para pemimpin Turki Muda tidak mau menyerah. Pada tahun 1919 meletus Revolusi Turki Muda yang berhasil merebut kekuasaan dari Sultan Hamid II pada tahun 1923. Sejak keberhasilan tersebut Kesultanan Turki di hapuskan dan berubah menjadi republik Turki yang diproklamasikan pada tanggal 29 Oktober 1923. Presiden pertama adalah Mustafa Kemal Pasha yang mendapat gelar Mustafa Kemal Ataturk (bapak bangsa Turki) karena berjasa dalam mengadakan pembaharuan di segala bidang.



5. Nasionalisme Mesir
Sejak terusan Suez dibuka tahun 1869, negara-negara Eropa terutama Inggris, Perancis saling berlomba memperebutkan pengaruhnya di Mesir. Pengaruh kekuasaan Inggris di Mesir semakin kuat sejak tahun 1875. pada waktu itu raja muda Ismail menjual sebagian besar saham Terusan Suez milik Mesir kepada Inggris. Akibat kebijakan Inggris dan Perancis yang turut campur tangan dalam pemerintahan rakyat Mesir merasa dirugikan sehingga menimbulkan gerakan nasionalisme untuk menentang imperialisme barat yang ditandai dengan munculnya pemberontakan Arabi Pasha.
Mesir memperoleh kemerdekaan pada tahun 1922. Saat Mesir diperintah Gamal Abdul Naser. Inggris harus meninggalkan Terusan Suez pada tanggal 9 Oktober 1954. Setelah Inggris meninggalkan Mesir, Gamal Abdul Naser berniat memakmurkan negara dengan cara membangun bendungan Aswan. Untuk keperluan itu pada tahun 1956, Gamal Abdul Nasser berusaha menasionalisasi Terusan Suez.
2. Perang Dunia dan Usaha-usaha Perdamaian.

Perang Dunia I.

Perang Dunia I terjadi pada tahun 1914 - 1918 yang merupakan perang antara negara-negara Eropa. Sebab-sebab terjadinya Perang Dunia I antara lain :

Sebab umum :
Terjadinya pertentangan antar negara :
Pertentangan antara Inggris dengan Jerman akibat persaingan ekonomi, angkatan perang, dan perebutan daerah jajahan.
Pertentangan antara Perancis dengan Jerman akibat adanya Revance Idea (semangat balas dendam) karena Perancis dikalahkan Jerman tahun 1870.
Pertentangan Rusia dengan Jerman yang disebabkan oleh :
Jerman tidak bersedia membantu pembangunan Rusia
Jerman membantu Turki sedangkan Turki adalah musuh Rusia akibat menghalangi Rusia dalam melaksanakan politik air hanyat di Laut Tengah.

Politik Aliansi (persekutuan). Negara-negara Eropa mendirikan :
Triple Alliansi (Driebund) yang terdiri dari Jerman, Italia, dan Austria. Ketiganya disebu negara Sentral (As) karena terletak di tengah Eropa
Etente Cordiale , antara Inggris dan Perancis.
Triple Etente yang terdiri dari Inggris, Perancis, dan Rusia.



Perlombaan senjata akibat perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berkembang ungkapan “sivice pacem para bellum” (Jika ingin damai bersiaplah untuk perang). Masing-masing negara saling curiga jika lawan mereka akan melakukan serangan mendadak, sehingga kaum industrialis diarahkan untuk menciptakan senjata modern untuk dapat dijual kepada negara-negara yang bermusuhan.





Sebab Khusus :

Pada tanggal 28 Juni 1914 putra mahkota Austria yang bernama Frans Ferdinand terbunuh di Serajevo, Bosnia. Pembunuhnya adalah Gabriee Princip, seorang anggota polisi rahasia dari Serbia. Peristiwa tersebut dijadikan alasan Austria untuk melebarkan daerah kekuasaannya di Balkan dengan menguasai Serbia.
Austria menyatakan perang terhadap Serbia tanggal 28 Juli 1914. disusul Jerman menyatakan perang terhadap Rusia tanggal 1 Agustus 1914, kemudian Perancis terhadap Jerman tanggal 3 Agustus 1914, dan Inggris terhadap Jerman tanggal 4 Agusutus 1914.

Jalannya Perang :

Negara yang terlibat Perang Dunia I adalah blok sentral (Jerman, Austri, Turki, Italia, dan Bulgaria) melawan blok sekutu (Perancis, Inggris, Rusia dan Amerika Serikat). Sebelumnya Amerika Serikat bersikap netral, tetapi akhirnya bergabung dalam blok sekutu dengan alasan :

Kepentingan ekonomi; Jeraman mengumumkan perang kapal perang tidak terbatas sehingga banyak kapal dagang Amerika Serikat yang menjadi korban terkena tembakan.
Kepentingan politik ; Angkatan Laut Amerika Serikat menangkap telegram rahasia Jerman yang ditujukan pada Mexico agar menyatakan perang terhadap Amerika Serikat.



Akhir Perang Dunia I.

Perang Dunia I dimenangkan oleh blok sekutu dengan perjanjian Versailles antara Jerman dengan Sekutu. Tokoh yang menandatangani perjanjian adalah Woodrow Wilson (USA), Loyd George (Inggris), Clementeau (Perancis), dan Orlando (Italia). Isi perjanjian antara lain :

Jerman menyerahkan daerah Elzas dan Lotharingen pada Perancis.
Jerman mengganti kerugian perang.
Jerman melepaskan semua daerah jajahan dan diserahkan pada sekutu.
Kapal-kapal dagang Jerman diserahkan kepada Inggris
Angkatan perang Jerman diperkecil

Sebab-sebab kekalahan Blok Sentral antara lain :

Jumlah negara-negara Sekutu lebih banyak, apalagi setelah Amerika Serikat ikut berperang dipihak Sekutu.
Terjadi perpecahan di Blok Sentral. Italia yang semula ikut di Blok Sentral ternyata berbalik menyerang karena menginginkan daerah-daerah yang dikuasai Austria.
Terjadi pemberontakan rakyat di negera-negara Sentral yang bosan perang dan tidak mau lagi mendukung pemerintahnya.

Akibat-akibat Perang Dunia I.
Ekonomi : perekonomian dunia kacau, banyak negara yang mengubah sistem perekonomiannya untuk mengatasi kesulitan, seperti :
Italia dengan sistem Korporasi
Jerman dengan program empat tahun
Amerika Serikat dengan program New Deal
Turki dengan Etatisme



Politik : terjadi perubahan-perubahan peta politik dunia :
Kerajaaan-kerajaan besar berubah menjadi republik yang sempit. (Rusia, Austria, Turki, Hongaria, dan Jerman)
Muncul negara-negara baru (Polandia, Finlandia, Cekoslowakia, Mesir, Irak, Libanon)
Negara-negara pemenang perang memperoleh tambahan wilayah :
Inggris mendapat Israel dan Kamerun
Perancis mendapat Syria dan Libanon
Jepang mendapat kepulauan Carolina dan Mariana



Lahirnya faham-faham baru (Naziisme, Fasisme, dan Komunisme)

Sosial : kaum buruh mempunyai kedudukan yang penting karena dibutuhkannya produksi alat-alat perang. Posisi mereka menjadi kuat sehingga memperoleh jaminan hidup yang lebih baik. Emansipasi wanita semakin kuat, mereka aktif memberikan bantuan, kususnya dibidang kesehatan.



Liga Bangsa-Bangsa

Untuk menciptakan perdamaian, Woodrow Wilson pada tanggal 8 Januari 1918, mengumumkan 14 pasal perdamaian dunia (Wilson’s Fourteen Points)
Untuk mewujudkan usulan dari Wilson, maka dibentuklah Liga Bangsa-Bangsa yang berkedudukan di Jenewa (Swiss) dengan tujuan :

Menjaga perdamaian dunia
Memajukan hubungan persahabatan antarbangsa
Memajukan kerjasama internasional dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan dan budaya
Menaati hukum dan perjanjian internasional

Badan organisasi dalam LBB adalah :

Majelis Umum
Dewan Eksekutif
Mahkamah Internasional

Tetapi LBB tidak dapat melaksanakan tugasnya sehingga terjadi Perang Dunia II. Hal ini disebabkan karena :

Tidak adanya peraturan yang bersifat memaksa.
Tidak ada alat kekuasaan untuk memberi hukuman bagi pelanggarnya
LBB lemah terhadap negara-negara Besar
LBB terseret pada masalah politik





Lahirnya Naziisme dan Fascisme
Naziisme adalah suatu faham kebangsaan yang sempit yang muncul di Jerman dibawah pimpinan Adolf Hitler yang menganggap bahwa bangsa Jerman adalah ras manusia yang paling unggul, dan diperintahkan untuk memerintah bangsa lain (Deutsland Uber Alles). Melalui partai Nazi (National Sozialistische) yang didirikan tahun 1919 Hitler menanamkan pengaruhnya atas dasar buku Mein Kampf (Perjuanganku) yang ditulisnya sendiri.

Kekalahan Jerman pada Perang Dunia I, menyebabkan Jerman yang berbentuk kekaisaran diganti dengan republik (1919) yang dipimpin Presiden Ebert. Pada tahun 1926 digantikan oleh Presiden Von Heidenberg. Kedua pemimpin ini tidak berhasil menyelamatkan Jerman dari kesulitan akibat perang, sehingga muncul ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah. Pada saat inilah munculnya Naziisme, yang menumbuhkan aliran Chaufinisme (Nasionalisme yang berlebihan). Rakyat Jerman menerima ajaran Chaufinisme untuk membalas dendam terhadap negera-negara Eropa yang mengalahkannya. Perjanjian Versailles dianggap sebagai penghinaan.
Pada tahun 1933, partai NAZI memperoleh dukungan yang besar dalam pemilu sehingga Hitler menjadi pemimpin Jerman. Ia menerapkan politik Lebensraum yaitu berusaha mencari ruang hidup yang lebih luas dengan merebut dan menguasai negara-negara Eropa disekitarnya. Chauvinisme yang dikembangkan Hitler antara lain bahwa ras Bangsa Jerman (Arya) tidak boleh dikotori oleh bangsa Yahudi. Jerman harus mempunyai angkatan perang yang kuat dan seorang pemimpin yang kuatpula yang disebut Fuhrer, yaitu Hitler sendiri.. Orang Jerman dilarang kawin dengan Yahudi. Karena bangsa Yahudi menguasai ekonomi Jerman, maka bangsa Yahudi dikejar-kejar, ditahan dan dihukum mati, dengan politik lebensraum, Jerman berusaha menguasai Austria, Cekoslowakia dan Polandia. Penyerbuan terhadap Polandia inilah yang kemudian menjadi sebab pecahnya Perang Dunia II.

Fasisme.; Setelah Perang Dunia I selesai, rakyat Italia hidup dalam penderitaan. Pengangguran meningkat, kemunduran industri, inflasi dan terjadinya pemogokkan-pemogokkan. Akibatnya muncul kekecewaan rakyat terhadap pemerintah. Dalam situasi demikian golongan ultranasionalisme (Patriotisme yang berlebihan) mendapat dukungan luas. Golongan ini dihimpun dalam wadah Partai Fasis Nasional Combattimento, yaitu ikatan veteran Perang Dunia I pimpinan Benito Musolini.

Fasisme adalah paham tentang pengaturan pemerintah dan masyarakat secara totaliter oleh kekuasaan partai tunggal yang mengedepankan semangat nasionalis, rasionalis, militeris dan imperialis. Pada tahun 1922, Mussolini berhasil berkuasa di Italia, ia mengajak seluruh rakyat untuk menjalankan tugas suci yaitu mengembalikan masa kejayaan Romawi Kuno.
Dengan tangan besi, ia mengajarkan bahwa setiap individu harus menempatkan kepentingan negaranya di atas segala-galanya. Negara hanya berada ditangan seorang pemimpin yang disebut Il Duce (sang pemimpin) yaitu Musolini. Ekspansi mulai dilaksanakan pada tahun 1935 dengan menduduki Abessinia. Dan untuk memperkuat angkatan perangnya ia mengadakan hubungan dengan Hitler dari Jerman dan Hirohito dari Jepang.

Perang Dunia II. (1939 – 1945)
Sebab-sebab terjadinya perang
Sebab Umum ;
Kegagalan LBB
Politik aliansi(politik mencari kawan)
Revance Idea (balas dendam) dari pihak yang kalah dalam Perang Dunia I.
Pertentangan paham antara fasisme dengan liberalisme dan komunisme
Persaingan negara-negara imperialis
Perlomban senjata.



Sebab Khusus ;
Jerman menyerbu Polandia (1 September 1939)
Jepang menyerbu Cina (1937)
Penyerbuan Jepang terhadap Pearl Harbour

Jalannya Perang.

Negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia II adalah blok Sekutu ( Inggris, Perancis, Rusia, Amerika Serikat, Cina), dan blok sentral ( Jerman, Italia, dan Jepang). Jalannya perang terjadi di beberapa medan pertempuran, antara lain :

Medan Eropa Barat.
Jerman dengan siasat kilat (Blitkrieg) menyerang Denmark, Norwegia, Belanda, Belgia dan Luxember.
Tentara Gabungan Belanda, Belgia dan Perancis yang dipimpin Jenderal Gamelin dihancurkan Jerman.
Tentara Inggris yang dipimpin oleh Lord Gort tidak mampu bertahan dan meninggalkan medan perang Dunquerruer kembali ke Inggris

2). Medan Eropa Timur.

Polandia jatuh ketangan Jerman dibawah pimpinan Von Rundsted
Jerman menduduki Rumania, Hongaria, Bulgaria, Yugoslavia.
Rusia menduduki Polandia Timur, Esthonia, Latvia, dan Lithuania.
Timbul perlawanan gerilya rakyat Yugoslaia yang dipimpin Joseph Bros Tito.

3). Medan Afrika Utara

Pasukan Italia menduduki Ethiopia dan mendapat serangan dari pasukan Inggris dibawah komandan Jenderal Cunningham
Somalia dan Kenya jatuh ketangan Inggris
Jenderal Erwin Romel yang mendapat julukan singa padang pasir memimpn Korps Afrika
Usaha Jerman dan Italia menyerbu Mesir digagalkan pasukan Inggris dibawah komandan Letnan Jenderal Bernard L Montgomery
Tentara dari blok sentral terjepit dan menyelamatkan diri ke Eropa dan sebagian lagi menyerah di Cape Bon pada bulan April 1943.

Medan Eropa Selatan

Pasukan Amerika Serikat dibawah komandan Jenderal Mark W. Clark mendarat di Italia dan berhasil merebut Garis Gustaf yaitu garis pertahanan Italia-Jerman, menduduki kota Roma, dan merebut Garis Gothik di sebelah utara Apenina.

Perang Pasifik
Jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour tanggal 8 Desember 1941.
Serangan Jepang ke Asia: Hongkong (25 Desember 1941), Malaysia (Februari 1942), Burma (Mei 1942), dan Philipina.
Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang tanggal 8 Maret 1942



Akhir Perang Dunia II.

Perang Dunia II dimenangkan oleh Sekutu. Negara Italia adalah negara yang pertama kali dikalahkan hal ini disebabkan karena adanya golongan antifacis rakyat Italia dibawah pimpinan Badoglio yang bekerja sama dengan Sekutu. Kemudian Jerman juga menyerah setelah dijepit Rusia dari Timur dan sekutu dari Barat-Selatan yang menyebabkan Gustav Jodl dan Laksamana Hans George von Fredeberg menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada bulan Mei 1945. Sedangkan Jepang menyerah setelah dijatuhkannya bom atom kota Hiroshima (6 Agustus 1945) dengan kata sandi Litle boy dan Nagasaki (9 Agustus 1945) dengan kata sandi Fat-man.

Sebab-sebab kekalahan blok sentral antara lain :

tidak memiliki sumber alam yang penting untuk peperangan
jumlah anggota sekutu lebih banyak dengan daerah jajahan yang banyak dan memiliki sumber bahan strategis
masuknya Rusia kedalam blok demokrasi menyebabkan pihak fasis memperoleh lawan rangkap (komunis dan demokrasi)
majunya teknologi pihak sekutu

Dan untuk mengakhiri perang tersebut ditandatangani perjanjian, yaitu :
1). Perjanjian Postdam yang berisi :

Jerman dibagi menjadi 2 (dua) Jerman Barat dan Jerman Timur
Berlin (ibukota) dipecah
Jerman dikurangi angkatan perangnya
Daerah Danzig dikuasai Polandia
Jerman harus membayar kerugian perang.
Pelaku penjahat perang diadili

2). Perjanjian San Fransisco, berisi antara lain :

Kepulauan Jepang diperintah Amerika Serikat
Kepulauan Kuril dan Sakalin diserahkan pada Rusia
Penjahat perang dihukum
Jepang harus membayar kerugian perang.



Akibat Perang Dunia II
Dibidang Politik
banyak negara-negara di Asia Afrika memperoleh kemerdekaan
meluasnya Komunisme Internasional yang menimbulkan perubahan perimbangan kekuatan dunia
timbulnya perang dingin antara Amerika Serikat dan Rusia
politik pecah belah yang dilakukan oleh negara adidaya untuk kepentingan sendiri di negara lain.

Dibidang Ekonomi
perekonomian dunia mengalami kekacauan
Amerika serikat memberikan bantuan ekonomi melalui berbagai program antara lain:
Truman Doctrin, bantuan ekonomi kepada Turki dan Yunani.
Point Four Truman, bantuan ekonomi dan militer (Mutual Security Act) kepada negara-negara terbelakang, termasuk Jerman dan Jepang yang kalah perang.
Marshall Plan, bantuan ekonomi, keuangan, dan militer kepada negara-negara Eropa yang hancur akibat perang.



Dibidang Sosial
Golongan cerdik pandai semakin kuat kedudukannya, karena tanpa penemuan mereka peperangan tidak dapat dimenangkan. Usaha mengadakan dan meningkatkan penelitian untuk kepentingan manusia terusdilakukan.
Terbentuknya berbagai badan-badan rehabilitasi sosial untuk:
menyediakan bahan makanan, perumahan dan kesehatanbagi korban perang
mengurus para pengungsi
upaya pengolahan kembali tanah-tanah pertanian yang rusak dan terbengkelai.
Terbentuknya United Nations Organizatian yang bertujuan menciptakan perdamaian dunia.



Perserikatan Bangsa Bangsa

Dampak dari Perang Dunia II lebih parah dibandingkan Perang Dunia I. untuk mencegah terjadinya Perang Dunia, 26 negara di Washington menandatangani perjanjian Atlantik (Atlantic Charter) oleh F.D. Roosevelt (Presiden Amerika Serikat) dan Winston Churcil (Perdana Menteri Inggris). Isi dari Piagam Atlantik adalah :

Setiap bangsa berhak menentukan nasib sendiri
Dibentuk organisasi penjaga perdamaian dunia
Menolak cara kekerasan dalam menyelesaikan sengketa internasional

Pada tanggal 1 Januari 1942 lahirlah Declaration of the United Nations. Menjelang akhir Perang Dunia II, pada tanggal 26 Juni 1945 di San Fransisco diadakan Konferensi Dumbarton Oaks yang dihadiri 50 negara yang menyetujui berdirinya PBB. Pada tanggal 24 Oktober 1945, lima negara besar (The Big Five) pemenang Perang Dunia II yaitu Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Uni Soviet, dan Cina bersama negara-negara lain menandatangani piagam PBB. Untuk menjalankan tugasnya, PBB memiliki lembaga-lembaga, yaitu :

Sidang Umum (General Assembly)
Dewan Keamanan (Security Council)
Dewan Ekonomi dan Sosial ( Economic and Social Council )
Dewan Perwalian (Trusteeship Council )
Mahkamah Internasional (International Court of Justice)
Sekretaris Jenderal (General Secretary)


Asas PBB adalah :

Semua anggota mempunyai persamaan derajat dan kedudukan
Segenap anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama
Setiap anggota akan menyelesaikan sengketa dengan tidak membahayakan perdamaian dunia
Setiap anggota akan membantu PBB sesuai dengan ketentuan
PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara lain

Tujuan didirikannya PBB adalah:

Menjamin perdamaian dunia, hak-hak dan kemajuan sosial ekonomi
Penyelesaian perselisihan dengan jalan damai
Menghormati kedaulatan negara lain
Tidak boleh campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain
Mengadakan tindakan bersama terhadap negara yang membahayakan perdamaian dunia

Keanggotaan PBB
Keanggotaan PBB terdiri dari anggota asli dan anggota tambahan. Anggota asli adalah 50 negara yang menandatangani Piagam San Fransisco pada tanggal 24 Juli 1945, sedangkan anggota tambahan adalah negara-negara anggota yang menyusul kemudian setelah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

negara merdeka
cinta damai
sanggup memenuhi kewajiban sebagaia anggota
mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB

Pejabat Sekretaris Jenderal PBB yang pernah menjabat

Trigve Lie dari Norwegia (1945 – 1953)
Daag Hammarskyold dari Swedia (1953 – 1962)
U Than dari Burma (1062 – 1971)
Kurt Waldheim dari Austria ( 1971 – 1982)
Javier Perez de Cuellar dari Peru (1982 – 1992)
Boutros-Boutros Ghali dari Mesir (1992 – 1996)
Kofi Anand dari Ghana (1997 – sekarang).